Rabu, 05 Oktober 2011

Tujuh Kilometer Yang Menyeramkan di Tol Cipularang

Tujuh Kilometer Yang Menyeramkan di Tol CipularangPURWAKARTA (Pos Kota) – Ada baiknya pengendara berhati-hati bila melintasi ruas Tol Purbaleunyi atau lebih dikenal Tol Cipularang, terutama mulai dari KM 90 sampai KM 97.
Pasalnya, di ruas sepanjang 7 kilometer tersebut banyak yang meyakini sebagai poros gaib yang kerap meminta tumbal dari pengguna jalan yang melintasi ruas tersebut. Posisinya berada di sekitar Gunung Hejo, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Jalur ini juga dikenal sebagai Jalur Tengkorak.
Dalam sebulan ini, tercatat 10 nyawa melayang sia-sia akibat kecelakaan hanya di sepanjang KM 90 sampai KM 97 ini.

Juli 2011, dua perwira TNI dari Pusenif Kodam III Siliwangi meninggal dunia karena kecelakaan di ruas tersebut. Teranyar, kecelakaan dialami pedangdut Saipul Jamil hingga metrenggut nyawa istrinya, Virginia Anggraeni, 23, Sabtu (3/9) lalu.

Rabu (7/9), atau berselang 4 hari dari tragedi Saipul, 6 nyawa kaum urban (pencari kerja) asal Kebumen, Jawa Tengah yang hendak mengadu nasib ke Jakarta, tewas seketika, akibat mobil travel yang mereka tumpangi menabrak belakang truk yang berada di depannya.

DAERAH RITUAL PEMUJAAN
Beragam cerita pengemudi yang mengalami kecelakaan di sekitar poros 90 dan 97 ini, di antaranya mendadak mereka terserang kantuk yang amat sangat dan kondisi kendaraan yang tak lain dijalankan, serta kelelahan mendera setelah menempuh perjalanan jarak jauh.

Bagi sebagian warga lokal, mendengar nama Gunung Hejo mungkin sudah tak asing. Masyarakat Purwakarta memang mengenal Gunung Hejo sebagai daerah ritual pemujaan.

Jangan heran, mitos Gunung Hejo merupakan daerah angker sudah dirasakan sejak dulu. Bahkan saat pembangunan Tol Purbaleunyi di ruas KM 90 sampai KM 97 ini, menyeruak cerita aneh yang tak bisa diterima akal sehat dari para pekerja proyek.

Ada yang dipindahkan makhluk gaib saat tertidur lelap ke dekat sungai ada juga yang menangis sesenggukan saat tidur, bahkan banyak juga yang kesurupan.

Memang sebagian pihak, bahkan operator jalan tol di sana menganggap keberadaan alam gaib di sekitar Gunung Hejo merupakan cerita klenik dibuat-buat. Namun fakta menunujukkan, mengapa jalan tol yang melewati Gunung Hejo itu harus dibuat melingkar tidak langsung tembus menerobos Gunung Hejo.

TAK BISA DITEMBUS
Konon, saat proyek pembangunan Tol Cipularang ini dimulai, pihak kontraktor berusaha menembus Gunung Hejo untuk mempersingkat jalan dan memperkecil biaya, tapi apa daya dengan segenap peralatan canggih yang dimiliki, tak sanggup menembus dan memotong gunung yang selama ini dijadikan tempat pertapaan sebagian orang dari luar Kabupaten Purwakarta yang menuntut pesugihan karena ingin kaya.

“Tak sedikit buruh bangunan tewas saat proyek itu berjalan. Cara kematian bermacam-macam, ada yang terjatuh dari kendaraan crane dan yang tiba-tiba kendaraan stum berjalan sendiri melindas satu buruh yang tiduran,” ujar Suai, 40, warga sekitar, Rabu (7/9) sore.

Tak hanya itu, kegaduhan para kuli bangunan acap kali jadi buah bibir masyarakat di pemukiman terdekat dengan lokasi proyek.

“Pada satu malam, seorang kuli sempat melihat sosok dua bocah gundul berlari lari di atas pancang crane. Kuli itu lari terbirit-birit dan terjatuh,” ungkapnya lagi. Dan, masih banyak cerita mistik lain dari proyek pembangunan Tol Cipularang itu.

Cerita pedangdut Saipul Jamil, beberapa saat sebelum kecelakaan, dia serasa didorong angin yang cukup kencang dan berputar-putar.

Boleh jadi, angin itu bukan berhembus secara alami, melainkan ‘angin’ yang sengaja dihembuskan alam gaib penunggu wewengkon (kawasan) Gunung Hejo. Akan tetapi, memang sulit membuktikan terkait peristiwa gaib tersebut. Wallahualam bisawab! (dadan/b).

1 komentar:

  1. SEBENARNYA BUKAN 7 KM TAPI 14 KM YAITU MULAI KM 84 HINGGA KM 107, KARENA LOKASINYA YANG BELOK DAN TIDAK MIRING SEPERTI JALAN PADA UMUMNYA, KARENA INI TOLL SENGAJA DIBUAT DATAR, PADAHAL SEHARUSNYA TETAP MIRING SESUAI BELOKAN. DAN ITU BUKAN MERUPAKAN TIKUNGAN MAUT, KALAU KITA HATI2 DAN WASPADA TETAP AKAN SELAMAT. NAMUN KEBANYAKAN SOPIR YANG MELEWATI TOL CIPULANG SUDAH KERASUKAN SYETAN, NAMUN BUKAN SYETAN DARI CIPULRANG TAPI SYETAN YANG ADA DALAM DIRINYA MASING-MASING KARENA INGIN DIANGGAP SEBAGAI JAGOAN DI JALAN TOL LAYAKNYA PEMBALAP HANDAL.

    JANGAN PERCAYA KEPADA TAKHAYUL, PERCAYALAH PADA DIRI SENDIRI DAN TUHAN KITA. MAKA KITA AKAN SELAMAT.

    BalasHapus

WELCOME TO BLOG KEVIN FARELL

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA

Like Button