![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWzrwS319D8r2cMKNvy8W6bFUq56rcwDzfjBnlK13fB8RLdTr5B5kzhe_IkXGINLmG2IKMcn32SaOYaUNwx6VhcYGxZwKbxuCJvczXyMd0oJ1uBZ5x2vJHT3uYqiTuhVvl0I0CcP0tJuc/s200/frustasi.jpg)
Sahabat
Situslakalaka, Anda boleh saja gagal asalkan Anda bangkit kembali,
tetapi Anda dilarang keras melakukan Aksi 9M, karena 9M ini akan
menghancurkan kehidupan Anda di Dunia, bahkan di Akhirat.
Sikap
dan Perilaku 9M inilah yang membuat hingga hari ini hidup seseorang
hanya berjalan di tempat atau bahkan mundur teratur dan tersungkur. Apa
itu 9M? 9M adalah kependekan dari Maksiat, Malas, Meremehkan, Menunda,
Minder, Mengeluh, Menyalahkan, Mencari alasan, dan Menyerah.
1. Maksiat,
Kegiatan ini menghasilkan dosa besar dan dosa kecil. Seseorang yang berbuat maksiat membuktikan bahwa ia masih jauh dari Allah.
2. Malas,
Adalah
keengganan untuk melakukan perbuatan yang baik. Termasuk keengganan
untuk beribadah kepada Allah SWT. Sifat Malas inilah yang membuat
pekerjaan yang sudah dimulai belum juga terselesaikan. Malas ini menular
dengan sangat cepat, perhatikanlah jika ada orang yang Malas maka bisa
menyebabkan orang-orang di sekitarnya turut menjadi pemalas. Dan rupanya
Malas ini termasuk ciri orang yang berperilaku munafik, dimana
orang-orang munafik kelak akan menjadi bahan bakarnya api neraka.
3. Meremehkan,
Adalah
sebuah sikap sombong, merasa dirinya lebih hebat dari orang lain dan
merasa orang lain itu kecil di hadapannya. Meremehkan atau sombong ini
membuat nilai-nilai kebaikan kita menjadi hambar terasa, dan orang lain
yang berada di sekitar kita merasa kesal dengan kehadiran kita. Sikap
sombong ini adalah sikap tidak menghargai kehadiran orang lain, sebuah
sikap yang bisa menganiaya orang lain. Sabda Rosulullah saw. “Tiada
masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat sebesar biji sawi dari
kesombongan.” (HR. Muslim).
4. Menunda,
Adalah
efek dari Malas dan efek dari Meremehkan sebuah pekerjaan. Kebiasaan
Menunda ini membuat efektifitas seseorang berkurang drastis. Jangan
sia-siakan waktu Anda. Karena ia datang lalu pergi tanpa bisa kembali.
Malas dan Menunda adalah sudah satu paket yang sulit dipisahkan. Maka
untuk menghilangkan kebiasaan menunda maka Anda harus awali menjadi
pribadi yang bukan pemalas. Bisa jadi ketika Anda menunda perbuatan baik
itu maka Anda sudah merusak rangkaian kebaikan yang sedang mengalir di
semesta ini.
5. Minder,
Adalah
sebuah sikap kebalikan dari meremehkan. Jika meremehkan itu merendahkan
orang lain, maka minder adalah menganggap diri lebih rendah dari orang
lain. Efek dari minder ini adalah tidak munculnya secara optimal
kemampuan seseorang. Seseorang mungkin saja memiliki ilmu dan kecerdasan
yang sangat baik, tapi disebabkan minder maka ilmu dan kecerdasannya
tidak muncul optimal.
6. Mengeluh,
Adalah
sebuah sikap yang merusak keikhlasan sehingga merusak hasil terbaik
yang seharusnya bisa didapatkannya. Seseorang yang bekerja diiringi
umpatan dan keluhan maka hampir dipastikan pekerjaan yang dilakukannya
tidak akan berhasil optimal. Mengeluh adalah ibarat tikus yang
menggerogoti kayu di rumah Anda.
7. Menyalahkan,
Adalah
sebuah sikap pengecut dimana seseorang menyalahkan orang lain padahal
hal itu adalah kesalahannya. Menyalahkan adalah sebuah sikap yang
diakibatkan oleh gagalnya seseorang melakukan introspeksi diri. Ibarat
seseorang yang di hidungnya terdapat kotoran yang sangat berbau, maka
apapun yang ada di sekitarnya ia sangka berbau. Semuanya bau, padahal
yang bau adalah dirinya. Semuanya salah, padahal kesalahan tersejati
berada di dalam dirinya. Itulah orang-orang yang gagal melihat kesalahan
dirinya sendiri, maka ia memiliki kecenderungan menyalahkan orang lain.
8. Mencari Alasan,
Adalah
sebuah sikap yang selaras dengan suka menyalahkan orang lain.
Mencari-cari alasan ini mengakibatkan seseorang gagal belajar dari
kesalahannya. Biasanya orang yang ahli mencari alasan ia tidak memiliki
keahlian lain yang bisa bermanfaat bagi orang lain. Para pecundang itu
ahli membuat alasan, ia selalu sukses mencari berbagai alasan di balik
ketidakberhasilannya, dan alasan itu sangatlah masuk akal, sebab memang
kalau tak masuk akal berarti ia bukan ahli membuat alasan. Sedangkan
para pemenang hanya membutuhkan satu jawaban, satu aksi nyata, untuk
menutup mulut para pencemooh kehidupan.
9. Menyerah,
Adalah
sebuah sikap tidak meneruskan apa yang telah dimulainya dan
diperjuangkannya. Menyerah adalah kata mutiara bagi orang-orang yang
gagal. Seorang pemenang tidak pernah menyerah dan orang yang menyerah
tidak pernah menang. Jangan menyerah, jangan putus harapan, jangan
pernah menjadi pecundang yang nyaris menjadi pemenang. Ketahuilah,
sekitar 90% orang yang gagal adalah orang yang hampir berhasil. Ia
berhenti di saat sebenarnya finish sudah di depan matanya. Ia dibutakan
oleh berbagai godaan, sehingga finish pun yang sudah sebegitu dekatnya
tidak mampu dilihatnya. Teruslah bergerak menuju impian Anda, tidak
masalah berapa kali Anda gagal, yang penting Anda bergerak untuk kembali
bangkit dari kegagalan. Gagal itu biasa, dan bangkit itu luar biasa.
"Jangan pernah menjadi pribadi yang gagal dan menyerah, tapi jadilah pribadi yang GAGAL MENYERAH !!!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar