“Bully-phobia” adalah istilah untuk rasa takut yang berlebihan untuk
kembali ke sekolah setelah libur panjang karena adanya sekelompok orang
di sekolah yang mengganggu atau mengejek. Kita semua pernah merasakan
hal itu — yang biasa kita kenal dengan istilah “digencet”.
Hampir sebagian besar orang sukses di dunia ini pernah mengalami pengalaman buruk tersebut.
Misalnya
para bintang berikut ini. Sekarang ini mereka bernasib sangat baik.
Tetapi mereka dulu punya pengalaman kejam saat masih duduk di bangku
sekolah. Pengalaman mereka bisa Anda jadikan panutan: kita boleh saja
dikerjai orang saat masih SMP atau SMA, tetapi semuanya akan berbuah
kesuksesan di kemudian hari.
Robert Pattinson
Robert
sekarang lebih dikenal dengan R-Patz. Sebelum dia meraih penghargaan
dari MTV Movie Awards, dia ternyata pernah dibanting ke loker. Masa
kecilnya memiliki masalah yang lebih rumit daripada menahan naluri
kevampirannya.
“Saya pernah dipukuli banyak orang saat masih
muda,” ujar Robert dalam wawancaranya dengan majalah Parade. Pangkal
masalahnya? Akting. “Saya suka berperilaku seperti aktor, atau
setidaknya bagaimana menurut saya seorang aktor harus berkelakuan, dan
sepertinya itu memancing banyak orang untuk memukul saya.” Hmm, sekarang
ini, akting Robert justru memancing banyak wanita tergila-gila padanya.
Taylor Lautner
Tak
jauh berbeda dengan Robert, Taylor Lautner memiliki pengalaman serupa.
“Dulu saya sangat tidak percaya diri,” tandas Taylor kepada Rolling
Stone. “Karena saat itu saya seorang aktor, saya kerap diganggu di SMA.
Bukan gangguan fisik, namun orang-orang sering menjadikan saya cemoohan.
Kemudian saya mengatakan pada diri saya sendiri bahwa saya tidak boleh
membiarkan ini menghancurkan impian saya. Saya menyukai dunia akting dan
saya akan terus melanjutkannya.”
Christian Bale
Sebelum
Christian Bale muncul di hadapan penonton dan memamerkan Oscar, dia
harus menangkis pukulan-pukulan dari teman sekolahnya yang iri. Ingatan
Christian tentang masa kecilnya: “Sungguh bukan masa yang indah. Saya
menjadi korban penyiksaan, mendapat tendangan dan pukulan dari anak yang
lainnya setiap hari.”
Anda mungkin berpikir bahwa seorang
bintang cilik, yang terkenal berkat karya besar Steven Spielberg “Empire
of the Sun”, juga akan menjadi terkenal di sekolah. Namun yang terjadi
justru sebaliknya, Christian mendapat banyak ancaman. “Dia memiliki masa
yang sulit di sekolah,” kata Jenny, ibunya. “Penyiksaan itu cukup parah
dan itu membuatnya sedih. Itu membuatnya meninggalkan dunia film dan
keartisannya.” Untunglah tidak untuk waktu yang lama.
Barack Obama
Sebelum
dipanggil dengan sebutan Bapak Presiden, Barack Obama banyak
mendapatkan nama panggilan. “Dengan kuping besar dan nama yang saya
miliki, tidak mungkin rasanya saya tidak diejek,” ungkap Obama saat
konferensi pers mengenai masalah pergencetan di sekolah.
Sekarang
Obama kecil sudah tumbuh dewasa, pernah berpose untuk sampul majalah
GQ, memiliki keluarga yang menjadi ikon mode, dan mendapatkan pekerjaan
yang sangat bagus. Para pengganggunya dulu mungkin seharusnya berharap
kalau mereka dulu lebih baik padanya.
Winona Ryder
Rambut
cepak Lelaina Pierce (yang lebih dikenal dengan Winona Ryder) dan dress
vintage doily miliknya menjadi standar mode pada masa Bill Clinton dan
Kurt Cobain.
Tapi waktu dia masih kecil, keunikan gayanya itu
membuatnya tersingkir dari pergaulan. “Saya mengenakan setelan usang
dari toko pria Salvation Army,” katanya dalam sebuah wawancara. “Saya
mendengar orang-orang mengatakan, ‘Hei, homo!’ Mereka membenturkan
kepala saya ke loker, dan saya jatuh.”
“Bertahun-tahun kemudian,
saya mampir ke kedai kopi dan didatangi salah seorang wanita yang dulu
pernah menendang saya. Dia mengatakan, ‘Winona, Winona, boleh saya minta
tanda tangan?’ Kemudian saya menjawab, ‘Apakah Anda ingat saya?
Ingatkah dulu saat SMP Anda pernah memukuli seorang anak?’ Dia menyahut,
‘Sepertinya.’ Lalu saya bilang, “Itu saya. Sekarang enyahlah.’” Riuh
tepuk tangan pun menyertainya.
Eminem
Sebagai
anak umur 9 tahun yang kerempeng, Marshall Mathers digencet dengan
kejam, dan ibunya menuntut sistem persekolahan di Detroit. Salah satu
musuhnya di SD melukai bibir Eminem dan membuatnya tidak berdaya,
seperti apa yang dilansir situs The Smoking Gun.
Dia pernah
pulang ke rumah dalam keadaan memar setelah dipukuli di kamar mandi
sekolah. Suatu kali dia pernah juga dilempari bola salju dengan sangat
keras yang membuatnya pingsan. Sang ibu mengatakan dalam persidangan
bahwa trauma itu menyebabkan anaknya mengalami “mimpi buruk dan perilaku
antisosial.”
Ini sudah terjadi lama sebelum pergencetan menjadi
isu nasional dan dianggap memerlukan penanganan serius. Marshall Mathers
kala itu harus menunggu dan hasilnya ada pada lagu “Brain Damage” yang
ada di dalam albumnya. Banyak orang menyebut lagu itu sebagai musuh masa
kecilnya.
Moral yang bisa diambil: Jangan membuat masalah dengan anak kerempeng, atau dia akan meminta industri musik untuk menolongnya.
Christina Aguilera
Juri
“The Voice” tidak selalu memiliki kuasa untuk membantu atau mematahkan
karir musik seseorang. Beberapa tahun lalu, Christina ingin memantapkan
popularitasnya namun tidak disukai beberapa orang di sekolahnya dulu.
Sebagai
bintang pop remaja, dia menjadi bulan-bulanan di antara teman
sekolahnya di Staten Island. Beberapa oknum menyayat bannya agar dia
terlambat sampai di tempat pertunjukan, dan merusak mikrofonnya supaya
Christina malu di panggung. “Ada banyak kekejaman saat itu dan saya rasa
itu semua terjadi karena mereka iri,” ungkap Christina saat acara
“Behind the Music”. “Beberapa ancaman ditujukan untuk saya dan ibu.
Mereka akan menggunduli ban saya jika saya tetap berminat untuk menang
di kompetisi.”
“Saya ingat, kala itu saya berpikir, ‘Saya harus keluar dari sini, Saya akan akan mewujudkan mimpi saya di luar sana.’”
Mila Kunis
Di
bangku SD dulu, Mila Kunis dikenal sebagai si udang. “Saya selalu
menjadi yang paling kecil di kelas,” ujar Mila saat wawancara dengan OK
Magazine. “Wajah saya sajalah yang tumbuh. Wajah saya sangat lucu saat
masih kecil. Saya memiliki mata, bibir, dan kuping yang besar, namun hal
ini justru membuat saya menjadi bahan tertawaan, dan itu sungguh
menyakitkan. Saya pernah pulang ke rumah sambil menangis. Kenapa saya
punya mata yang besar?”
Siapa sangka ternyata wajah ini membantu saya untuk menarik perhatian Justin Timberlake.
Lady Gaga
Lady
Gaga tidak langsung dilahirkan seperti sekarang. Bra kulit dan rambut
bentuk tanduk datang belakangan. Gaga ingat bahwa masa SMA adalah masa
yang suram. Dia diejek karena dianggap jelek, memiliki hidung yang
besar, dan mengganggu. Teman-teman sekolah juga menertawakan gayanya
dalam berpakaian, kreasinya dalam bermakeup, karena mereka merasa mereka
tahu apa yang terbaik soal mode. Ya, dan mereka salah total.
Madonna Ciccone
Sulit
rasanya untuk percaya kalau Madonna pernah memiliki nama belakang dan
tidak memiliki apapun. Namun itu semua memang terjadi.
“Saya
bukan termasuk hippie ataupun menggunakan ganja saat SMA, jadi saya
dianggap aneh. Saya tertarik pada musik dan balet klasik, jadi anak-anak
itu sedikit jahat kalau Anda berbeda,” kata the First Lady of Pop ini
kepada Vanity Fair. “Saya termasuk dalam salah satu orang yang jadi
korban.”
Seperti yang mereka katakan dalam industri hiburan, saya
‘memanfaatkannya’. “Saya memutuskan untuk menggunakan keunikan saya.
Jika kesenangan Anda berasal dari apa yang orang-orang sekitar Anda
pikirkan tentang Anda, Anda akan selalu merasa kecewa.”
Sekarang
ini dia jarang kecewa – bukan karena dia tidak mempedulikan apa yang
orang sekitar katakan mengenai dirinya, namun karena sekarang dia adalah
seorang Madon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar